Sabtu, 21 April 2012

Kesehatan - Fiscal daerah - orang yg Tepat - Equity


Kesehatan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia yang harus selalu diperhatikan dan mendapat prioritas penting dalam keberadaannya. Kompleksnya masalah kesehatan menuntut manusia berpikir sedemikian rupa untuk meminimalisir dampak-dampaknya, dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kesehatan menyertai kehidupan manusia dan juga dapat berakibat pada berakhirnya kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, setiap manusia tanpa terkecuali harus memperhatikan kualitas derajat kesehatannya.
Masalah kesehatan muncul diantaranya, rendahnya kesadaran manusia untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), masih tingginya angka kesakitan (morbiditas) akibat penyakit infeksi, rendahnya kualitas gizi masyarakat, kematian ibu dan bayi, dan masih banyak lagi. Masalah-masalah ini muncul tentunya sebagai dampak dari lemahnya sistem kesehatan. Banyak daerah-daerah di Indonesia dengan masalah-masalah kesehatan di atas sebagai akibat dari lemahnya sistem kesehatan daerah. Lemahnya input bahkan proses dalam sistem kesehatan daerah membuat output pun tidak maksimal sehingga berdampak pada berbagai masalah kesehatan. Hal-hal yang berkaitan dengan lemahnya input diantaranya persoalan SDM yang terbatas pada rasio tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk maupun sarana/fasilitas serta spesialisasi tenaga pun yang masih sangat rendah; selain itu infrastruktur yang masih rendah berkaitan dengan sarana prasarana, obat dan perbekalan. Hal ini tentu erat kaitannya bahkan berhubungan langsung dengan kemampuan fiscal daerah. Begitu pun pada bagian proses, dimana pemberdayaan masyarakat melalui upaya-upaya kesehatan berbasis masyarakat masih sangat bergantung pada bantuan pihak asing maupun swasta karena tidak didonor secara mumpuni oleh kemampuan fiscal daerah dalam hal ini pemerintah daerah. Sampai saat ini peran donor dalam pembiayaan sektor kesehatan masih cukup signifikan, terutama untuk penyakit TBC, HIV/AIDS dan Malaria. Dengan adanya isu pengurangan dana bertahap hingga ke pengalihan dana donor untuk prioritas lain, maka tantangan bagi kelangsungan program kesehatan menjadi semakin kritis. Keterbatasan pembiayaan sektor kesehatan oleh pemerintah pusat memberikan peluang bagi daerah untuk berperan serta. Tetapi dengan kemampuan daerah yang bervariasi, memungkinkan tidak tercapainya equity bagi daerah berkemampuan fiskal rendah.
Kemampuan fiscal daerah terbatas, namun Life must go on dan harus bisa mencapai equity bagi seluruh masyarakat. Dengan demikian setiap daerah harus mampu membuat prioritas masalah kesehatan yang nantinya dapat dipertimbangkan menjadi urutan masalah prioritas dalam penanganannya. Tentu hal ini tidak mudah karena harus meyakinkan banyak pihak yang masih awam dengan aspek kesehatan. Oleh karena itu, seorang penentu kebijakan dalam bidang kesehatan disuatu daerah harus memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menentukan masalah prioritas, yang selanjutnya dipakai sebagai bahan dalam meyakinkan kepala daerah maupun badan legislatif dalam implementasinya. So………………….?? Bisakah ini ditangani oleh orang2 yg tidak relevan dgn bidang kesehatan…?? Hhhmmmmmmm........ By. C_url