THIS
IS IT,. Film by Kenny Ortega yang menyajikan Bihind The Scene Konser Akbar
Michael Jackson di London pada bulan Juli '09 yang tidak kesampaian karena The
king Of POP was die………………………
Konser akbar MJ
yang akan berlangsung pada bulan Juli '09 di London telah dipersiapkan sematang
mungkin dari beberapa bulan sebelumnya. Melibatkan banyak orang dengan
pengorganisasian yang matang, serta pembagian tugas yang terarah namun tetap
terpadu dan saling berkaitan satu sama lain. Untuk mewujudkan satu konser yang
spektakuler, banyak orang dengan multi
talented terlibat di dalamnnya
menuangkan ide,pikiran,tenaga,totalitas,kontribusi dan segala kemampuannya.
Sang legendaris pun semaksimal mungkin terlibat mempersiapkan konsernya.
Bagian awal dari film ini memaparkan pendapat dari
beberapa tim work mengenai proyek besar ini. Dengan gaya bicara mereka masing -
masing, mereka mengutarakan pendapatnya. Ada bahagia, ceria bahkan haru.
Intinya mereka sangat - sangat excited. Menunjukkan bahwa mereka sangat
– sangat apresiatif terhadap konser ini dan terhadap MJ.
Ada satu hal yang
membuat saya terkesan ketika pertama kali melihat mereka berbicara,
berinteraksi dan saling memberikan masukan yakni mereka melakukan dengan apa
adanya dan “be their self”.
Keterbukaan akan masukan dan selektif terhadap segala sesuatu tindakan yang akan
dijalankan. Tidak ada peran kecil maupun peran besar, selagi itu dilakukan
dengan porsi masing – masing dan dengan semaksimal mungkin, dan itu yang mereka
lakukan dalam proyek besar ini. Tim work yang solid, profesional dan sangat
menikmati pekerjaan dan tugas mereka.
Tim work ini terbentuk dari hasil pemikiran yang matang
untuk mewujudkan sesuatu yang menakjubkan dan tidak serba tanggung. Ya, sangat
tidak amatiran. Sebagai salah satu contoh, yakni audisi yang diselenggarakan
untuk menghasilkan dancer yang benar
– benar dapat mendukung performa dari MJ. Begitu banyak yang mengikuti dan
hanya beberapa yang terpilih, dan terlihat mereka begitu senang karena akan
terlibat dalam proyek yang spektakuler. Tim work yang luar biasa kerena
melibatkan orang – orang dengan cipta, karya dan karsa serta emosi yang cukup
kadarnya.
Semua yang dipersiapkan adalah untuk menunjang sang King
Of Pop dalam beraksi ketika konser nanti. Lalu bagaimana dan diamanakah peran
dari MJ? Apakah karena terlalu banyak kelemahan pada dirinya sehingga harus
dengan tim work yang perfect? Atau karena saking berbakatnya dia, sehingga
harus lebih dan lebih perfect lagi persiapannya? Yang jelas MJ adalah sosok perfectionist dengan pribadi yang down to earth. Dengan modal ini, dia
mencoba menjadi seseorang yang pembicaraannya benar – benar dipertimbangkan
oleh setiap partner kerjanya. Orang – orang disekitarnya pun respon positif
akan setiap pembicaraannya, dan mereka juga mengkombinasikan dengan konsep
mereka. Dengan sendirinya mereka memposisikan MJ sebagai partner kerja dan
sekaligus playmakernya. Pada saat
latihan, MJ tidak hanya sibuk berlatih sendiri tetapi juga mengarahkan tim
musik, koreografi, menyumbangkan ide kepada director untuk gerakan yang apik, backing
vocal dengan pembagian suara dan koreo yang ciamik.
MJ merupakan pribadi yang bersahaja yang seolah – olah
memberi energi pada setiap orang di sekelilingnya. Kehadirannya selalu menjadi
pusat perhatian karena pembawaan dirinya yang matang dan membawa interaksi yang
mendalam dengan setiap partner kerjanya. Dengan keberadaannya yang demikian,
tidak membuat MJ menjadi pribadi yang tinggi hati. MJ merupakan penyanyi
profesional dengan kemampuan oktaf yang tinggi dan dengan vocal yang matang,
tapi masih membutuhkan seorang vocal
leader berkulit hitam yang mengoreksi dan memberikan arahan akan setiap
suara yang keluar dari mulutnya. Begitu profesionalnya MJ sehingga dalam sesi
latihan pun ia seolah - olah sedang berada di depan jutaan pasang mata yang
menyaksikannya. Sungguh – sungguh dan mengoreksi setiap bagian yang dianggap
kurang maksimal dengan cinta dan arahan. “I
love You and God Bless You”, merupakan kata yang sering diucapkannya
sebagai bentuk persuasive terhadap partner kerjanya. Partner kerjanya pun
sangat terkesan dan berespon positif terhadap arahan dan koreksi yang ia
berikan. Btw, tak pernah terlihat mereka mengawali semuanya dengan doa. Apakah
mereka tidak berdoa? GBU merupakan satu klausa yang menurut saya sebagai bukti
akan kebergantungan mereka pada Tuhan.
Untuk mewujudkan satu konser akbar dan spektakuler
tentunya membutuhkan interaksi social yang baik dan harmonis. Tanpa adanya
partner kerja yang solid dengan kecerdasan social yang baik, maka semuanya akan
terbengkalai. MJ didukung oleh orang – orang smart dan bertanggung jawab. Ada music director yang mengahasilkan
music yang apik dan modern serta serasi dengan kreografinya; juga
mengkobinasikan segala ide dan masukan dari MJ dengan konsep musiknya; terlihat
bahwa stick drum pun menghasilkan bunyi yang berarti. Begitu pun dengan
koreographer yang sangat serius mempersiapkan koreografi dari MJ dan dancernya; dancer pun diaudisi. Ada juga pelatih senam bagi para dancer yang memberikan dorongan kepada dancer untuk sungguh – sungguh melakukan
gerakan walau pun extreme. Para musisi/pemain music pun sangat bersemangat
dengan apa yang mereka kerjakan; ketika MJ mengarahkan bunyi piano, dan sang
pianist pun mengkombinasiknnya dengan professional dan terbuka. Dancer dan
pemain pendukung kreografi pun melakukan dengan emosi yang cukup dan
terkendali; gerakan yang dilakukan selalu serasi dan bermakna serta menarik.
Backing vocal pun dengan koreonya masing – masing serta suara latar yang serasi
dengan MJ. Penata suara pun memperhatikan segala sesuatu yang dianggap kurang
oleh MJ; ketika sound controlnya tidak enak didengar oleh MJ, mereka pun segera
memaksimalkannya. Penata cahaya menghasilkan lighting yang sempurna, yang menunjang segala penampilan di
panggung; sorot lampu selalu focus pada performa MJ dan segala cerita di atas
panggung. Pembuat animasi pun membuat animasi dan video klip dengan begitu
sempurna; peran MJ dalam video klip seolah – olah dilakukan di atas panggung
secara langsung oleh MJ. Sampai pada tim konstruksi bangunan pun melakukan segala sesuatu dengan totalitas
yang tinggi; panggung yang megah dan besar, yang tentunya dengan konnstrusi
yang kokoh. Amazing………..
Sungguh persiapan yang maksimal, tim work yang solid,
kepemimpinan yang matang, kecerdasan yang cukup; membuat saya menarik sebuah
simpulan bahwa untuk menghasilkan sesuatu yang berarti dibutuhkan totalitas dan
kerja keras serta seni bekerja sama yang harmonis, juga keterbukaan dan yang lebih penting lagi adalah ketika
semuanya dilakukan dengan emosi, interaksi dan spiritualitas yang baik.
Satu hal yang membuat saya tertarik adalah charisma dari
seorang MJ. Dengan pribadi yang bersahaja membuatnya dijadikan pemimpin oleh orang
lain. MJ tidak memproklamirkan dirinya sebagai pemimpin, tetapi melalui sikap
dan pembawaan dirinya, MJ diposisikan oleh orang lain sebagai pemimpin. Ya,
kewibawaan yang diberikan oleh orang lain perlu dimiliki oleh setiap pemimpin
dalam setiap perannya, kecil atau pun besar. I love you and God Bless
You…………………………
terima kasih informasinya
BalasHapus